Selasa, 13 Desember 2016

makalah hidup nyaman dengan perilaku jujur

Makalah Hidup Nyaman Dengan Perilaku Jujur
Smkn 2 Tuban
Tahun pelajaran 2016/2017
Guru pembimbing :
a.    Dahlan is’mail
Nama Kelompok :
1.Rizki Amalia
2. Rohmatul Usma
3. Siti Badrina Aulia
4. Suwarni
5. Tutut Nonita Sari

Daftar Isi
1.      Kata Pengantar………………………………………………………………..
2.      Bab 1……………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang……………………………………………………………...
b.      Rumusan Masalah………………………………………………………….
      3.   Bab 2…………………………………………………………………………….
1.Pembahasan…………………………………….......................................
    a. Pengertian Jujur dan pentingnya perilaku jujur……………..........
    b. Macam-macam jujur…………………………………………………
    c. Keutamaan Jujur……………………………………………………..
    d. Hikmah Dari Kejujuran……………………………………………...
    f. Pengaruh Jujur Dan Bohong Pada Kehidupan…………………….
         3. Bab 3…………………………………………………………………………...
                  1.  penutup……………………………………………………………………...
   



Kata Pengantar
Segala puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kelompok kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur.” Kami mengucapkan Terima kasih kepada guru kami yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini.

























BAB 1
PENDAHULUAN

 I. LATAR BELAKANG MASALAH
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Kehidupan dunia tidak akan baik, dan agama juga tidak bisa tegak diatas kebohongan, penghianatan serta perbuatan curang.
Jujur dan mempercayai kejujuran, merupakan ikatan yang amat erat dengan para rosul dan orang-orang yang beriman. Sebagaimana Allah telah berfirman dalam surat Az-zumar ayat 33-34 yang artinya: “Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik,”
Sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah SWT diatas bahwasannya jujur mempunyai kedudukan yang amat tinggi dimata Allah SWT, juga dalam pandangan islam juga dalam pandangan islam serta dalam pandangan orang-orang beradab dan juga akibatnya yang baik, serta betapa bahayanya berbohong dan mendustakan kebenaran.
Akan tetapi jikalau kita lihat dan perhatikan tentang kehidupan sosial sekarang bahwa kejujuran sudah jarang ditanamkan pada jiwa dan karakter seseorang, sudah jarang kejujuran diaplikasikan dan diterapkan pada kehidupan keseharian seseorang. Bahkan sekarang kebohongan, lawan dari kejujuran malah secara tidak langsung diajarkan kepada anak-anak. Seorang guru disekolah dengan terang-terangan mengajarkan anak didiknya untuk bebohong, membiarkan anak didiknya mencontek ketika ujian, bahkan yang sangat memprihatinkan adalah sekarang banyak sekolah-sekolah yang mengkoordinasi pembelian kunci jawaban atas para siswanya sebagai jalan pintas dan  sebagai bahan mencontek untuk menjawab soal ujian negara.  Karena itu dalam makalah ini saya akan mencoba membahs tentang kejujuran.

II.RUMUSAN MASALAH
1.Apa pentingnya berperilaku jujur?
2.Apa keutamaaan berperilaku jujur?
3.Apa macam-macam sifat jujur?
4.Apa petaka kebohongan?
5.Apa hikmah berperilaku jujur?









BAB 2
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN JUJUR DAN PENTINGNYA PERILAKU JUJUR

Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga disebut dengan benar atau sesuai dengan kenyataan.
Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur lawannya dusta. Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
1.Adapula yang berpendapat bahwa jujur itu tengah-tengah antara menyembunyikan dan terus terang. Dengan demikian, jujur berarti keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi kalau suatu berita  sesuai dengan  keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak maka dikatakan dusta.
                 Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sebuah kebenaran atau bisa dikatakan sebuah pengakuan akan sesuatu yang benar. Semisal apabila ada seseorang  yang  menceritakan informasi tentang  gambaran  suatu kejadian atau peristiwa kepada orang lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Jujur memilik arti kesesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan kenyataan yang ada.Menurut al-Raghib,jumhur ulama’berkata : “ kebenaran atau kejujuran adalah bila sesuai denagn realitas,sedangkan kedustaan adalah ketika berbeda dengan realitas”. Ulama lain berkata : “kebenaran adalah apa yang sesuai dengan keyakinan,sedangkan kedustaan adalah apa yang berbeda dengan keyakinan”. Kejujuran (kebenaran) ialah nilai dari keutamaan yang utama-utama dan pusat akhlak,dimana dengan keujuuran maka suatu bangsa menjadi teratur,segala urusan menjadi tertib dan perjalanannya adalah perjalanan yang mulia.dengan ini Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berlaku jujur,sebagaimana juga AL-Qur’an memerintahakan kepada kita dalam firmannya Artinya :”Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Allah,dan bersamalah kalian dengan orang-orang yang benar atau jujur”.(9/Al-Taubah 119.)Kebenaran(kejujuran)berada pada ucapan,akidah dan perbuatan.
Imam Ibnul Qayyin berkata,Iman asasnya adalah kejujuran(kebenaran) dan nifaq asasnya adalah kedustaan.Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkan dari azab,kecuali kejujurannya (kebenarannya).
            Kebenaran (kejujuran) berada  pada ucapan, akidah dan perbuatan. Kebenaran dalam ucapan adalah ketika sinergi dengan isi hati atau realitas. Kebenaran akan membawa anda berkeberanian bicara dan berkehati-hatian sebelumnya dan tidak mengatakan tanpa dasar pengetahuan.
Ketika membicarakan tentang niatan maka jadikanlah pembicaraan itu sejalan dengan niatan kita. Dan jika berjanji maka jadikanlah niatan memenuhinya sebagai kawan setia kemauan. Janganlah meminta pemahaman tentang sesuatu ketika anda sudah mengetahui dengan maksud membujuk orang-orang yang mendengarkan.
                  Allah Swt. Memrintahkan kepada kita untuk berlaku benar baik dalam perbuatan maupun ucapan,sebagimana firmannya: artinya: “wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada allah,dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.(Q.S at-Taubah/9:119)
Kejujuran itu ada pada ucapan,juga ada pada perbuatan,sebagaiman seorang yang melakukan suatu perbuatan,tentu sesuai dengan ada pada batinnya.ketika berani mengatakan “tidak” untuk korupsi,berusahalah menjauhi perilaku korupsi.jangan sampai mengatakan tidak,kenyataannya ia melakukan korupsi.
Demikian juga seorang munafik tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia menampakkan dirinya sebagai seorang yang bertauhid,padahal hatinya tidak.yang jelas,kejuuran merupakan sifat seorang ynag beriman,sedangkan lawannya.dusta,merupakn sifat orang yang munafik.ciri-ciri orang munafik adalah dusta,ingkar janji,dan khianat,sebagaimana sabda Rasulullah saw.berikut ini: Artinya : “Dari Abu Hurairah ra.dari Nabi Muhammad saw.bersabda “Tanda orang munafik itu ada 3,yaitu : Apabila berbicara dusta,apabila berjanji mengingkari,dan apabila dipercaya khianat”(HR.Bukhari Muslim)
Artinya :’Allah berfirman,”inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya.mereka memperileh surge yang mengalir dibawahnya sunga-sungai,mereka kekal didalamnya selama-lamanya.
Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepadanya.itulah kemenangan yang agung.”(Q.S.al-Midah/5:119)


B.     MACAM-MACAM  JUJUR

Penulis kitab al-Manazil mengatakan bahwa jujur adalah istilah untuk mengungkapkan hakikat sesuatu yang berwujud dan kejadian yang sesuai dengan kenyataannya. Makna lain kejujuran adalah tercapainya sesuatu dengan sempurna, berikut kekuatan dan seluruh elemennya.
1. Jujur dalam berbicara.
            Jujur dalam perkataan adalah bentuk kejmasyhur.Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya , yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan,  kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu.
            Ketika hendak pergi berperang, Rasulullah saw. selalu menyembunyikan maksudnya agar tidak terdengar oleh pihak musuh karena dikhawatirkan mereka akan siaga untuk memerangi beliau. Rasulullah saw. Bersabda: "Tidaklah (dikatakan) pendusta orang yang mendamaikan manusia, berkata baik, dan menyampaikan (berita) baik." (HR Bukhari dan Muslim)
            Seorang hamba wajib jujur ketika dia bermunajat kepada Tuhannya. Misalkan jika dia berikrar, "Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi," tetapi ternyata hatinya tidak pernah mengingat Allah swt.
dan sibuk dengan kepentingan dunia. Itu berarti dia telah berbohong. Ini adalah perkara yang berkaitan dengan niat yang tulus adalah fondasi setiap amal.
              Setiap muslim dituntut untuk selalu berkata jujur, walau pun bercanda. Rasulullah saw. Bersabda: "Aku akan menjamin rumah dipinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walau pun (dalam posisi) benar, dan (aku akan menjamin) rumah di tengah-tengah surga bagi orang yang meninggalkan kata dusta dalam keadaan bercanda, dan (aku akan menjamin) rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang berbudi pekerti tinggi bagi orang yang berbudi pekerti mulia." (HR Abu Dawud; hadits hasan).
               Setiap muslim wajib jujur ketika berjual beli. Dengan kata lain, dia harus berkata jujur, tidak menyuap dan tidak menipu. Tersebarnya Islam di seluruh belahan negara Afrika, bahkan di seluruh pelosok dunia, disebabkan oleh kejujuran orang-orang muslim dalam praktik jual-beli mereka. Orang-orang non muslim takjub dengan kejujuran dan toleransi yang ada pada tubuh umat Islam. Itulah yang menyebabkan mereka berbondong-bondong memeluk Islam. Kini, umat Islam. Kini umat Islam sangat membutuhkan etika dan transaksi yang telah diatur oleh Islam demi mewujudkan kebahagiaan seluruh umat manusia.Kekasih Allah swt. Ibrahim a.s., telah memohon Allah swt. agar menganugerahinya lisan yang jujur. Sebagaimana firman-Nya :"Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian." (asy-Syu'ara[26]:84)
               Allah swt  pun memuliakannya sebagaimana diceritakandi dalam Al-Qur'an : "Maka ketika dia (Ibrahim) sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya'acub. Dan masing-masing Kami angkat menjadi nabi. Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia." (Maryam [19]:49-50
               Nabi Ibrahim a.s. memohon kepada Allah swt. dengan doa tadi agar bisa mendapatkan keampunan-Nya dan perantara yang dapat membantu seorang hamba untuk beramal saleh. Allah swt. berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia  menang dengan kemenangan yang agung." al-Ahzab [33]:70-71). Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa kitab tafsir, maksud dari 'perkataan yang benar' adalah perkataan yang jujur atau kalimat la ilaha illallah.

2. Jujur dalam niat dan kehendak.
             Kejujuran  bergantung pada keikhlasan seseorang. Jika amalnya tidak murni untuk Allah swt., tetapi demi kepentingan nafsunya berarti dia tidak jujur dalam berniat, bahkan bisa dikatakan telah berbohong, seperti kisah tiga orang yang terdapat di dalam hadits berikut ini.
           Rasulullah saw. Bersabda :"Sesungguhnya orang yang pertama kali akan dimasukkan ke neraka adalah orang yang mati syahid. (pada hari Kiamat kelak), dia akan dihadapakan (kepada Allah untuk dihisab), lalu nikmat-nikmat (yang telah diberikan kepadanya ketika di dunia) akan diperlihatkan kepadanya, maka dia pun mengetahuinya. Allah bertanya kepadanya, 'Apa yang kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat ini?' Orang terebut menjawab, 'Hamba berperang di jalan-Mu (untuk menegakkan agama-Mu) hingga hamba gugur sebagai syahid." Allah berfirman, 'Kamu bohong,sebenarnya tujuan kamu berperang agar kamu dikatakan sebagai pemberani (pahlawan) dan kamu sudah mendapat gelar itu.' Kemudian Allah memerintahkan (malaikat-Nya) untuk memasukkannya (ke neraka). Kemudian diseretlah wajahnya (kepalanya) dan dilemparkan ke dalam api neraka. Berikutnya, seorang laki-laki penuntut ilmu, lalu dia mengajarkan ilmunya kepada orang lain, dan dia pun gemar membaca Al-Quran. (Pada hari Kiamat kelak, dia akan dihadapkan (kepada Allah untuk dihisab), lalu nikmat-nikmat (yang telah diberikan kepadanya ketika di dunia) akan diperlihatkan kepadanya, maka dia pun mengetahuinya. Allah bertanya kepadanya, "Apa yang kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat ini?' Orang tersebut menjawab , '(Hamba gunakan nikmat tersebut) untuk menuntut ilmu, lalu hamba mengajarkan ilmu (yang hamba peroleh kepada orang lain), dan hamba juga gemar membaca Al-Qu'ran ikhlas kerana engkau.' Allah berfirman, 'Kamu bohong, sebenarnya tujuanmu menuntut ilmu agar kamu dikatakan orang alim, dan tujuanmu membaca Al-Qu'ran agar kamu dikatakan qari, dan kamu sudah mendapatkan (gelar itu).' Kemudian Allah memerintahkan (malaikat-Nya) untuk memasukkannya ( ke neraka), lalu diseretlah wajahnya (kepalanya) dan dilemparkanlah dia ke dalam api neraka. Selanjutnya, seorang laki-laki yang dilapang-kan rezekinya oleh Allah dan Ia memberinya semua jenisharta. (Pada hari Kiamat kelak), dia akan dihadapkan (kepada Allah untuk dihisab), lalu nikmat-nikmat (yang telah diberikan kepadanya ketika di dunia) akan diperlihatkan kepadanya, maka dia pun mengetahuinya. Allah bertanya kepadanya, 'Apa yang kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat ini?' Orang tersebut menjawab, 'Ham-ba tidak pernah meninggalkan satu jalan (jihad) pun yang Tuhan kehendaki agar (hamba) berinfak di jalantersebut, kecuali hamba berinfak dengan ikhlas karena engkau. Allah befirman kepadanya, 'Kamu bohong, sebenarnya tujuan kamu berinfak agar kamu disebut sebagai dermawan, dan kamu sudah mendapatkan gelar itu.' Kemudian Allah memerintahkan (malaikat-Nya) untuk memasukkan (ke neraka) lalu diseretlah wajahnya (kepalanya) dan dilemparkan dia ke dalam api neraja." (HR Muslim)

3.  Jujur dalam berkeinginan dan dalam meralisaikannya.
            Keinginan atau tekad yang dimaksudkan adalah seperti perkataan seseorang, "Jika Allah memberiku harta, akau akan menginfakkan semuanya." Keinginan seperti ini ada kalanya benar-benar jujur dan da kalanya pula masih diselimuti kebimbangan. Kejujuran dalam merialisasikan keinginan, seperti apabila seseorang bertekad dengan jujur untuk bersedekah. Tekas tersebut bisa terlaksana bisa juga tidak. Penyebab tidak terealisainya tekad tersebut bisa saja karena dia memiliki kebuntuan yang mendesak, tekadnya hilang, atau lebih mengedepankan kepentingan nafsunya. Berkaitan dengan hal ini Allah swt. Berfirman : "Di anatara orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di anatar me yang gugur, dan di ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak sedikit pun tidak mngubah (janjinya)." (al-Ahzab [33]: 23)
              Berkaitan dengan sifat jujur dalam menepati janji, Allah swt. memuji Nabi Ismail a.s. dan memerintahkan kita agar meneladaninya. Sebagaimana firman-Nya:"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ismail di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi." (Maryam [19]:54)

4. Jujur dalam bertindak
              Kejujuran dalam bertindak berarti tidak ada perbedaan antara niat dan perbuatan. Jujur dalam hal ini juga bisa berarti tidak berpura-pura khusyu dalam beramal sedangkan hatinya tidaklah demikian.
              Salah seorang sahabat pernah berkata, "Aku berlindung kepda Allah swt. dari khusyu munafik." Para sahabat yang lain bertanya, "Apa yang kamu maksud dengan khusyu yang munafik?' Sahabat itu menjawab, "Itu adalah jika kalian melihat gerakan tubuh khusyu, padahal tidak demikian dengan hatinya." Muthraf berkata, "Apabila niat dan amalan seorang hamba tidak berbeda, Allah swt. akan berfirman, 'Inilah hamba-Ku yang sebenarnya.' Kejujuran adalah dasar keimanan dan syarat diterima amal dan ketaatan. Allah swt. menjanjikan pahala dan kedudukan khusus bagi orang-orang yang senantiasa bersikap jujur. Kejujuran adalah dasar keimanan dan syarat diterimanya amal dan ketaatan Allah swt. menjanjikan pahala dan kedudukan khusus bagi oprang-orang yang senantiasa bersikap jujur. Kejujuran adalah kunci setiap kebaikan, pembeda antara orang yang beriman dan orang munafik, serta pintu dan jalan untuk sampai ke derajat orang-orang yang jujur, yaitu derajat yang paling bagi makhluk setelah derajat para nabi dan rasul."

1.    Jujur dalam hal keagamaan.
        Jujur dalam agama adalah derajat kejujuran tertinggi, seperti jujur dalam rasa takut kepada Allah swt., mengharap ridha-Nya, zuhud, rela dengan pemberi-Nya, cinta dan tawakal. Semua perkara tadi memiliki fondasi yang menjadi tolok ukur kejujuran seseorang dalam menyikapinya. kejujuran juga memiliki tujuan dan hakikat. Orang yang jujur adalah mereka yang mampu mencapai hakikat semua perkara tadi dan mampu mengalahkan keinginan nafsunya. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah swt. di dalam firman-Nya: "Kebajikan itu bukanlah menghdapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, nak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang  yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."(al-Baqarah [2]:177)
  
C.     KEUTAMAAN JUJUR

Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan
bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi
di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat
orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.
Dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari bahwa orang yang jujur
akan dipermudah rezeki dan segala urusannya.
Contoh yang perlu diteladani,
karena kejujurannya, Nabi Muhammad saw. dipercaya oleh Siti Khadijah untuk
membawa barang dagangan lebih banyak lagi. Ini artinya Nabi Muhammad saw.
akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi, dan tentu saja apa yang
dilakukan Nabi akan mendapat kemudahan.Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau bohong akan dipersulit rezeki dan segala urusannya. Orang yang pernah
berbohong akan terus berbohong karena untuk menutupi kebohongan yang diperbuat, dia harus berbuat kebohongan lagi. Bersyukurlah bagi orang yang pernah berbohong sekali kemudian sadar dan mengakui kebohongannya itu sehingga terputus
mata rantai kebohongan. Kejujuran berbuah kepercayaan,sebaliknya dusta menjadikan orang
lain tidak percaya. Jujur membuat
hati kita tenang, sedangkan berbohong membat hati jadi was-was. Contoh seorang
siswa yang tidak jujur kepada orang tua dalam hal uang saku, pasti nuraninya tidak
akan tenang apabila bertemu. Apabila orang tuanya mengetahui ketidakjujuran
anaknya, runtuhlah kepercayaan terhadap anak tersebut. Kegundahan hati dan
kekhawatiran yang bertumpuk-tumpuk berisiko menjadi penyakit.


              Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi,
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan.”
Kebajikan adalah segala sesuatu yang meliputi makna kebaikan, ketaatan kepada Allah, dan berbuat bajik kepada sesama.
Sifat jujur merupakan alamat keislaman, timbangan keimanan, dasar agama, dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Baginya kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.
Kejujuran senantiasa mendatangkan berkah, sebagaimana disitir dalam hadist yang diriwayatkan dari Hakim bin Hizam dari Nabi, beliau bersabda,
“Penjual dan pembeli diberi kesempatan berfikir selagi mereka belum berpisah. Seandainya mereka jujur serta membuat penjelasan mengenai barang yang diperjualbelikan, mereka akan mendapat berkah dalam jual beli mereka. Sebaliknya, jika mereka menipu dan merahasiakan mengenai apa-apa yang harus diterangkan tentang barang yang diperjualbelikan, maka akan terhapus keberkahannya.”
                 Dalam kehidupan sehari-hari –dan ini merupakan bukti yang nyata– kita dapati seorang yang jujur dalam bermuamalah dengan orang lain, rezekinya lancar-lancar saja, orang lain berlomba-lomba datang untuk bermuamalah dengannya, karena merasa tenang bersamanya dan ikut mendapatkan kemulian dan nama yang baik. Dengan begitu sempurnalah baginya kebahagian dunia dan akherat.
                Tidaklah kita dapati seorang yang jujur, melainkan orang lain senang dengannya, memujinya. Baik teman maupun lawan merasa tentram dengannya. Berbeda dengan pendusta. Temannya sendiripun tidak merasa aman, apalagi musuh atau lawannya. Alangkah indahnya ucapan seorang yang jujur, dan alangkah buruknya perkataan seorang pendusta.
Orang yang jujur diberi amanah baik berupa harta, hak-hak dan juga rahasia-rahasia. Kalau kemudian melakukan kesalahan atau kekeliruan, kejujurannya -dengan izin Allah- akan dapat menyelamatkannya. Sementara pendusta, sebiji sawipun tidak akan dipercaya. Jikapun terkadang diharapkan kejujurannya itupun tidak mendatangkan ketenangan dan kepercayaan. Dengan kejujuran maka sah-lah perjanjian dan tenanglah hati. Barang siapa jujur dalam berbicara, menjawab, memerintah (kepada yang ma’ruf), melarang (dari yang mungkar), membaca, berdzikir, memberi, mengambil, maka ia disisi Allah dan sekalian manusia dikatakan sebagai orang yang jujur, dicintai, dihormati dan dipercaya. Kesaksiaannya merupakan kebenaran, hukumnya adil, muamalahnya mendatangkan manfaat, majlisnya memberikan barakah karena jauh dari riya’ mencari nama. Tidak berharap dengan perbuatannya melainkan kepada Allah, baik dalam salatnya, zakatnya, puasanya, hajinya, diamnya, dan pembicaraannya semuanya hanya untuk Allah semata, tidak menghendaki dengan kebaikannya tipu daya ataupun khiyanat. Tidak menuntut balasan ataupun rasa terima kasih kecuali kepada Allah. Menyampaikan kebenaran walaupun pahit dan tidak mempedulikan celaan para pencela dalam kejujurannya. Dan tidaklah seseorang bergaul dengannya melainkan merasa aman dan percaya pada dirinya, terhadap hartanya dan keluarganya. Maka dia adalah penjaga amanah bagi orang yang masih hidup, pemegang wasiat bagi orang yang sudah meninggal dan sebagai pemelihara harta simpanan yang akan ditunaikan kepada orang yang berhak.
Seorang yang beriman dan jujur, tidak berdusta dan tidak mengucapkan kecuali kebaikan. Berapa banyak ayat dan hadist yang menganjurkan untuk jujur dan benar, sebagaimana firman-firman Allah yang berikut,
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. at-Taubah: 119)
“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar.” (QS. al-Maidah: 119)
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23)
“Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)
Nabi bersabda, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu, sesungguhnya kejujuran, (mendatangkan) ketenangan dan kebohongan, (mendatangkan) keraguan.”

D.    HIKMAH DARI PERILAKU JUJUR

Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari
perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.
1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak takut akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
2. Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
3. Selamat dari azab dan bahaya.
4. Dijamin masuk surga.
5. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.

E.     PENGARUH JUJUR DAN BOHONG PADA KEHIDUPAN

       Nilai-nilai kejujuran memang cukup sulit untuk diterapkan pada setiap orang bila hatinya sudah dipengaruhi berbagai kepentingan dan keuntungan. Orang yang sering berteriak-teriak tentang kejujuran saja ternyata banyak yang berbulu musang. lidahnya bicara nilai-nilai kejujuran, namun pada saat lain batinnya bicara kemunafikan. Lidah dan hati justru mudah mereka permainkan. Dan memang dalam berbagai kehidupan sekitar saja mencari hal-hal jujur saja boleh jadi sangat sulit, apalagi pada masa sekarang ini, mencari orang jujur, ibarat mencari jarum ditumpukan jerami, sulit sekali!!!. Kejujuran saat ini sepertinya merupakan harga yang sangat mahal dan langka untuk diketemui. Cobalah lihat berapa banyak orang yang jujur dinegeri kita ini. Terjadinya krisis yang berkepanjangan di negeri kita salah satu penyebabnya adalah kita sering meninggalkan hal-hal yang jujur. Dengan ketidakjujuran mereka bangsa ini jadi terpuruk, dengan ketidakjujuran mereka orang jadi tidak menghargai hukum, Dengan ketidakjujuran mereka akhirnya moral tergadaikan. Yang paling mengerikan adalah bahwa ketidak jujuran bangsa ini sudah menjadi sebuah kesepakatan baik dalam bentuk lembaga maupun individual.
        "Katakan yang benar walau terasa pahit", saat ini sangat sulit untuk dijalankan, kita semua terbelenggu dengan sebuah keraguan dan ketakutan dengan ungkapan seperti itu, ketika kita akan mengungkapkan sebuah kejujuran kita pasti berfikir akan adanya sebuah resiko. Padahal bagi orang yang sering menerapkan prinsip-prinsip kejujuran, biasanya mereka terlihat tenang dan damai, mereka tidak berfikir akan resiko karena mereka tahu bahwa mereka benar, mereka juga tahu bahwa prinsip seperti ini justru merupakan ajaran hidup yang dipuji oleh Tuhan, buat mereka kejujuran harus ada, mereka merasa bahwa mereka tidak ada beban sama sekali dalam hidup ini. Hidup dijalani apa adanya, mengalir seperti air. Orang-orang yang terbiasa jujur justru banyak yang segan dengan prilakunya, boleh jadi saat dia hidup tidak dipandang, namun setelah ia wafat orang akan tersu terkenang akan kebaikan dirinya karena ia terkenal dengan kejujurannya.
     
 Pengaruh kejujuran bagi orang yang menjalaninya dengan baik sangatlah luar biasa. Orang yang terbiasa hidup jujur ketika akan melakukan kebohongan tentu akan berfikir akibat dari kebohongan itu, minimal antara dirinya dengan manusia, lihatlah contoh negara-negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, semua maju dengan pesat dalam segala bidang, padahal negara-negara tersebut ada yang tidak beragama, kenapa mereka maju? karena mereka telah mengedepankan nilai-nilai kejujuran dalam hidupnya, hanya mungkin yang kurang pada diri mereka hubungan dirinya dengan Tuhan. Yakinlah bahwa dengan kita menjungjung tinggi nilai kejujuran hidup kita tidak akan pernah gelisah, apalagi kejujuran itu sangat diagungkan oleh Tuhan. Ingat para nabi diturunkan dimuka bumi ini semua diperintahkan oleh Tuhan untuk jujur dalam mengungkapkan kebenaran, mereka dilarang untuk takut dalam mengungkapkan kebenaran, karena takut adalah merupakan sikap yang buruk dalam menjunjung tinggi sebuah kejujuran.




























BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Sebagai seorang muslim kita harus menjunjung tinggi kejujuran walaupun kejujuran itu pahit dan kita senatiasa bersikap jujur dimanapun,dalam keadaan apapun dan kepada siapapun.ingatlah Allah SWT menyukai oraang yang senantiasa jujur. Dengan kita jujur maka kita juga akan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.Dan kita juga akan memperoleh nikamt bukan hanya harta melainkan kebahagiaan didunia maupun diakhirat
      Kita juga bisa mencontoh para pencetus ide- ide islam modern yang rela menyumbangkan pikirannya untuk memajukan bangsa dan Negara terutama untuk memajukan agama islam.serta kita dapat menerapkan perilaku mulia diatas tanpa ada kepalsuan didalamnya.

























BAB 3 TEKNIK PROMOSI

Laporan Teknik Promosi


Tahun Pelajaran
Guru Pembimbing : Yeni Nur Diana 
  Nama Kelompok :
Rizki Amalia
Siti Nur Afifah
Sri Ayu Lestari
Suwarni
Siti Rofiah




Daftar Isi

Daftar isi                          ………………………………………………
Kata pengantar                ………………………………………………
Bab 1 : pendahuluan       ………………………………………………
A.  Latar belakang ………………………………

B.  Tujuan………………………………………..

C. Manfaat………………………………………

D. Rumus masalah…………………………….
 


Bab II :
         Pembahasan : A. Personal Selling……………………………………….
                                  
        B. Periklanan…………………………………………………
                                  
                                C. Publikasi……………………………………………………
                                        
E.  Promosi penjualan……………………………………

F.  Point Of Purchase……………………………………

G.  Sponsorship……………………………………………….

BAB III
Penutup : A. Kesimpulan………………………………………………………………………
                B. Saran……………………………………………………………………………….
                               
               

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Teknik Promosi

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak serta dari berbagai kreatifitas dari kelompok kami sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
    
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
    
    Akhir kata kami berharap semoga laporan teknik promosi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.   

                                                     
                                                               Tuban,1 November 2016














BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Laporan ini kami buat berdasarkan kenyataan yang sebenarnya,kami memperoleh dari materi yang diberikan oleh guru kami dan fotonya kami peroleh dari mencari dijalanan.laporan ini kami susun berdasarkan tugas dari guru kami,
B.  Tujuan :
ü Untuk memahami lebih mendalam tentang materi teknik promosi
ü Untuk mengetahui contoh dari teknik promosi
ü Untuk mengetahui macam-macam promosi
C.  Manfaat :
ü Untuk melatih kerja sama antara kelompok
ü Untuk memperjelas lagi pemahaman dari materi
ü Untuk memahami lebih jelas lagi apa saja promosi yang bisa digunakan oleh perusahaan
D.  Rumusan Masalah
ü Kesulitan dalam mencari gambar pada iklan perbandingan
ü Kesulitan dalam membedakan contoh dari tekni promosi

             










BAB II
PEMBAHASAN



Teknik promosi menurut shimp dalam bukunya “periklanan promosi, 2003)
Menyatakan bahwa teknik promosi dapat dilakukan antara lain: personal selling, periklanan, publikasi , promosi penjualan, point of purchase, sponsorship).

A.Personal Selling(Penjualan Langsung)
Penjualan langsung merupakan teknik promosi yang sering digunakan oleh perusahaan tiap perkembangan zaman. Personal selling menurut griffin, 2003 adalah seorang penjual bertatap muka dengan para calon pelanggan untuk mengetahui kebutuhannya dan menawarkan produk milik penjual kepada mereka. Bentuk penjulan ini menyediakan hubungan pribadi antara penjual dan pembeli serta kredibilitas sebuah perusahaan karena memungkinkan pembeli dapat berinteraksi dan bertanya kepada penjual.




B. Periklanan
Iklan merupakan komunikasi tidak langsung yang dibayar, digunakan oleh sponsor tertentu untuk menyampaikan kepada orang-orang mengenai sebuah produk.
Dalam buku griffin mengatakan perusahaan dapat memilih salah satu dari tiga pendekatan umum iklan:
.
1.    Iklan persuasive
Iklan ini mempunyai cirri - ciri sebagai berikut:
·Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa.
·Mempersuasif khalayak untuk memilih merek tertentu.
·Menganjurkan untuk membeli.
·Mengubah persepsi konsumen.
·Membujuk untuk membeli sekarang







2.  Iklan perbandingan
Iklan menitik beratkan pada selective demand Karena itu iklan ini merangsang selective demand dengan cara menawarkan barang dari merek tertentu, bukan barang secara umum.Competitive advertising akan menciptakan kesetiaan konsumen terhadap suatu merek tertentu,yang dianggapnya mempunyai kelebihan daripada merek-merek lain dan mampu untuk memuaskan kebutuhannya.Iklan ini biasanya dilakukan pada waktu barang sudah memasuki tahap kedua (pertumbuhan) dalam product life cycledi mana persaingan mulai dirasakan


Iklan Pengingat

 Iklan pengingatIklan pengingat atau Reminder Advertising adalah iklan yang dilakukan pada waktu barang yang ditawarkan sudah berada dalam tahap yang lebih jauh, mungkin tahap kematangan atau penurunan penjualan. Bila barang berada dalam tahap penurunan, advertensi di sini berperan dalam mengingatkan kembali para konsumen yang dulu pernah menyukai barang yang dihasilkan dan dijual perusahaan tertentu.
Jika barang berada dalam tahap kematangan, maka dilakukannya reminder advertising ini dengan maksud mempertahankan “brand image” dan brand loyalty. Dalam hal ini biasanya hanya disebutkan nama atau merek barang saja tanpa kata kata lain (Misalnya : “Kopi kapal api, Kopimix Jahe, dan lain-lain”)





Dilihat dari tujuannya, terdapat beberapa jenis iklan yang dapat digunakan
oleh perusahaan
a.Comercial Advertising
iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa
b.Corporate Advertising
Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut
c Service Advertising
Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing Yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat.
Periklanan dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan media sebagai berikut :
1.Media Cetak, terdiri dari :
(a)Surat kabar
(b)Majalah
(c)Brosur, dan leaflet
(d)Direct mail
2.Media elektronik, terdiri dari :
(a)Media audio
(b)Media visual
(c)Media audio visual
3Media outdoor, terdiri dari :
(a)Billboard
(b)Signboard
(c)Umbul-umbul
(d)Sticker



C.Publikasi


Merupakan suatu bentuk penyajian untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara nonpersonal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk (barang/jasa) perusahaan yang bersangkutan. Publikasi dapat dilakukan dengan mengadakan wawancara dan hasilnya dibuat dalam media cetak. Pada publikasi informasi yang tercantum bukan berupa iklan melainkan berupa berita yang
mengandung unsur-unsur yang menarik sehingga media masa tertarik untuk ikut menyiarkan meskipun tidak menerima upah. Alat komunikasi umum yang digunakan pasa saat melakukan publikasi adalah pers, pidato atau seminar, laporan tahunan, dan donasi hubungan ,masyarakat. Ciri publikasi ditambah dengan tiga kualitas khusus yaitu:
a)Nilai kepercayaan
b)Dorongan iklan
c)Dramatisas




D.Promosi Penjualan

Promosi penjualan terdiri dari atas serangkaian teknik pemasaran taktis yang dirancang dalam kerangka pemasaran strategis untuk menambah nilai produk atau jasa sehingga tercapai tujuan penjualan dan pemasaran yang spesifik.
Jenis pomosi penjualan:
a.pull strategy
Strategi menggunakan insentif untuk memotivasi pelanggan sehingga melakukan pembelian. Apabila pelanggan mulai tertarik dan mencari produk atau jasa tersebut, pengaruhnya akan mendorong para retailer untuk meningkatkan stok barang yang dicari tersebut
b.push strategy
Strategi yang menggunakan insentif untuk memotivasi para agen atau retailer
Agar meningkatkan pemesanan dan meningkatkan penjualannya dimasing-masing outlet.

Caranya adalah dengan menggunakan :
·Strategi volume discount
Strategy allowance yaitu berupa pemberian reward yang terdiri dari:
(a)Off invoice
Strategi dengan memberikan potongan bagi dealer atau retailer yang menjual produk tertentu dioutlet -nya.
(b)Performance allowance
Strategi memberikan reward, misalnya bonus bagi dealer atau retailer yang dapat menjual produk pada batas tertentu.
(c)Display allowance
Strategi memberikan bonus atau pengurangan harga jual pada atau retailer yang bersedia meletakan
produk tertentu di depan sehingga jelas terlihat oleh pelanggan.




(d)Buyback allowance
Strategi untuk membeli kembali produk lama yang tidak laku atauout of date.
(e)Cooperative advertising allowance
Strategi memberikan allowance pada dialer atau retailer yang bersedia mengiklankan produk tertentu di outlet mereka
Strategy Dealer Contest
Strategy Sales Training
Strategy Point Of Purchase
Strategi memajang produk sehingga dapat meningkatkan impulse buying pelanggan

E.Point Of Purchase
Materi yang digunakan dalam Point Of Purchase (POP) adalah spanduk, banner,poster,counter stand, floor stands, TV Plasma, Video, media interaktif, serta berbagai rak panjang
(display) yang kreatif dan menarik yang didesain secara khusus sehingga mencerminkan produk yang dijual. Berikut ini merupakan salah satu contoh penggunaan Point Of Purchase

 













F.Sponsorship









Bentuk iklan yang baru tumbuh popularitasnya adalah sponsorship pada halaman web. Iklan sponsorship ini menurut survey Internet Advertising Bureuau menempati nomor dua setelah banner, dengan pangsa pasar.perusahaan sponsor memasuki bagian publisher dari halaman web atau peristiswa tunggal untuk periode waktu yang terbatas, biasanya dihitung dalam bulan. Dalam pertukaran untuk mendukung sponsorship, perusahaan diberi penghargaan yang besar pada situs tempat meletakan sponsor. Pernghargaannya kadang-kadang berupa paket nilai-tambah yang diciptakan dengan mengintegrasikan merek dari sponsor dengan isi yang ditampilkan publisher,misalnya berupa iklan pendek atau banner.
Sponsorship dapat didefinisikan sebagai perubahan dalam penyediaan bantuan terhadap perusahaan yang ingin membuat event. Bantuan tersebut dapat berbentuk uang atau dalam bentuk apapun. Untuk sebuah kegiatan (misalnya, olahraga, acara music, festival, atau seni) dalam pencapaian komersial (Meenaghan,1991)Menurut Riy dan Cornwell (2003), sponsorship di definisikan sebagai pemberian tunai danpembayaran barter (in-kind) akan benda kepemilikan (sperti olahraga, hiburan, non-profit event /organisasi) dengan balasan berupa akses pemanfaatan potensial iklan yang berhubungan dengan benda kepemilikian perusahaan/produk.
Perusahaan yang memberikan sponsor adalah salah satu alat bagi pemasar untuk menarik dan mempengaruhi konsumen agar membeli produk mereka. Kunci untuk melakukan sponsorship adalah dengan mengerti bagaimana sifat konsumen terbentuk dan berubah.Contoh kasus dalam melakukan sponsorship ialah Lazada.com dan Zalora.com yang mensponsori facebook.com. zalora dan Lazada merupakan sponsor ekslusif halaman web facebook. Tujuan bekerjasama dalam sponsorship ini ingin mempromosikan iklan produknya di situs tersebut karena melihat banyak pengungjung yang datang ke situs tersebut. Zalora dan lazada dapat dikatakan sebagai sponsor yang mendonasikan uangnya kepada situs website facebook


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
       Kami sekelompok bisa dapat memahami lebih jelas lagi tentang teknik promosi dan macam-macam teknik promosi,dan juga bisa dapat mengetahui perbedaan contoh dari teknik promosi
Saran
Kami sekelompok menyarankan untuk lebih mengetahui tentang teknik promosi dengan lebih baiknya pembaca mencari situs-situs dimedia internet,sehingga bisa memahami lebih jelas lagi,dan kami sarankan agar ketika pembaca membaca materi kami,kami harap anda untuk lebih memperhatikan apa yang guru anda terangkan sehingga anda tidak kesulitan dalam memahami laporan yang dibuat oleh kelompok kami